Archive | Dunia Sastra Daerah RSS feed for this section

Pepatah Bahasa Dayak Simpakng

23 Jun

Sejumlah pepatah yang sering didengar pada masyarakat Dayak Simpakng:

  1. Bediri di kayu mati, besandar di botang tingkar, dudok di dahan burok.
  2. Nerima manak dengan longan yang lemah ,  jari yang manis ,dengan tangan yang dua belah.
  3. Beasoh ba kawan babi be kaban, ka dalam nyopa inok ka luar nyopa opak.
  4. Pongan aih balah pake kapak, dan pongan ocak balah pake siruh.
  5. Bagas di penilo di pemanto , di pengoping di pendengar.

Mantra

23 Jun

Contoh mantra pengobatan sakit pingsan:

Beliong kangkong perodah kampong

Amel cokor amel jerongau

Tow nunow sawan agong

KAPAN LAGI #2

4 Nov

BYzaVoqCQAAheObPreng … preng … preng …. Yaah itu bunyi bel.

Sandy bergegas menuju kantin sekolah di lantai satu. Sandy tentu saja bukan siswa, bukan juga satpam sekolah, melainkan seorang guru (eaaaak….eaaaak). Sebagai guru muda Sandy sangat terlihat akrab dengan siswa-siswanya.

Setelah memesan beberapa makanan ringan, treeet…. HP Sandy berdering, pesan BBM masuk. Tersenyum sejenak, Sandy kembali menikmati makanannya.

Selanjutnya dengan bergegas Sandy menuju parkiran sekolah menunggu seseorang yang tak disangka akan datang ke sekolahan demi bertemu dia. Yup, siapa lagi kalau bukan Nikha. Bibi-bibian Si Sandy.

Nikha datang dengan senyuman terindah yang pernah di lihat Sandy pada gadis manapun di dunia. Sandy tersenyum, Nikha membalas tersenyum.

“Hai bik, cantik hari ini”, ujar Sandy.

“Hai juga kek, makasih cantik apa manis nih?” senyum Nikha.

“Dua-duanya” Yaelah getek juga Si Sandy.

Trus kenapa kakek? Yaa benar itu seperti kode-kodean juga supaya tidak ada kecurigaan dari yang lain. Tapi kenapa kakek ya? Itu masih rahasia, dan Sandy pun tidak taahu dia bisa di panggil Nikha sebutan kakek.

Lupakan semua kakek dan bibik.

“Mari ke kantin”, sapa Sandy dengan ramah.

“Kita di sini saja”

“Lho kenapa?”

“Malu masuk ke kantinnya”, ucap Nikha.

“Baiklah kalo begitu”, sambut Sandy.

Dan mereka pun duduk sejenak di bangku parkiran itu.

Hening

Sangat hening

Semilir angin menambah keheningan siang itu.

“Etcieee bapak!” segerombolan siswa datang.

Nikha dan Sandy hanya tersenyum.

“Nyaman di olok siswa”, kata Nikha.

“Tak apa-apalah, di olok sama orang cantik pun” kelakar Sandy.

Senda dan gurau mengiringi waktu di siang itu. Banyak hal yang mereka bahas, mulai dari warna baju, warna motor, hingga beberapa jenis bunga di halaman sekolahan. Memang sih nampak seperti orang kurang kerjaan aja. Ya gitu, nama juga masih PDKT.

Oalah PDKT apa selingkuhan? Hahahaa Ntah lah hanya mereka berdua yang tahu.

Waktu terus berlanjut.

“Ngomong-ngomong saya masih masuk kelas nih”, ujar Sandy memecah kerenyahan tawa mereka.

“Yaah”, Nikha berkata seolah tidak mau mengakhiri pertemuan siang itu.

“Ya baiklah, selamat mengajar ya”, lanutnya.

“Iya, bibik juga semangat untuk kuliahnya ya”, balas Sandy dengan senyuman tergantengnya.

Tak berselang Nikha pulang. Bayangan motornya menghilang di telan tikungan jalan. See U next time!

To be continued ….